Maitimu Kesal Terkait Kekurangan Guru Agama

Ambon, indonesiatimur.co – Anggota Komisi II DPRD Kota Ambon, Jhon Maitimu mengaku kesal kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon yang tidak responsif  terkait keluhan dari para Kepala Sekolah (Kepsek) mengenai kurangnya guru untuk mata pelajaran agama.

Padahal, guru merupakan tenaga pendidik yang menciptakan dan melahirkan kader-kader bangsa yang dapat melanjutkan tongkat kepemimpinan. Selain itu, guru juga merupakan salah satu instumen penting dalam pembangunan karakter generasi penerus bangsa, dimana tanpa guru, tidak ada pemimpin yang bisa lahir dan memimpin bangsa.

Selain itu, untuk memenuhi tuntutan ini, tenaga pendidik wajib ditempatkan disetiap sekolah guna memberikan ilmu pengetahuan sekaligus membina generasi bangsa. Salah satunya, setiap sekolah harus memiliki guru agama, baik itu Kristen maupun Muslim.

Namun sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan realita yang terjadi di Kota Ambon.

Mengenai hal ini, Maitimu berpendapat, jika tenaga guru agama kurang, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon membuka peluang untuk penerimaan guru agama baik itu Muslim maupun Kristen. Tetapi, lanjut Maitimu, kalau tenaga guru agama di Kota Ambon banyak, maka Pemkot Ambon harus mendistribusikan para guru agama tersebut ke setiap sekolah yang membutuhkannya.

“Dalam peneriman dan pendistribusian guru, terutama guru agama Muslim dan Kristen harus jelas. Jangan hanya tertumpuk pada beberapa sekolah, tapi harus terserap merata pada semua sekolah di Kota Ambon,” ujar politisi asal Partai Gerindra ini.

Dirinya mengatakan, kalau kekurangan guru merupakan keluhan para Kepsek dan muridnya, seharusnya Pemkot Ambon harus tanggap dan mengatasi persoalan itu. “Responsif dong. Jangan hanya diam. Disdik Kota Ambon harus menginventarisir para guru agama di semua sekolah di Kota Ambon. Kalau kurang harus ditambah dong,” tegasnya.

Apalagi, lanjut Maitimu, peran guru agama tidak kalah pentingnya dengan guru mata pelajaran lainnya. Sebab guru agama merupakan tenaga pendidik yang melakukan melakukan pembinaan karakter, moral, akhlak dan budi pekerti bagi para siswa baik ditingkat SD, SMP, maupun SMA.

“Kehadiran guru-guru agama ini juga merupakan momentum penting dalam rangka bagaimana bisa memberikan pelajaran budi pekerti, pelajaran agama yang pada masa mendatang anak-anak bisa diharapkan berakhlak dan moral yang baik demi membangun bangsa ini kedepan,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya akan menyampaikan hal ini langsung ke Pimpinan Komisi dan diharapkan dalam waktu dekat Komisi bisa memanggil Disdik Kota Ambon untuk membicarakan persoalan ini.

“Saya akan sampaikan itu ke Pimpinan Komisi, dengan harapan ada upaya untuk memecahan atau mencari solusi yang terbaik dari persoalan yang sementara dikeluhkan para Kepsek,” tandasnya. [GHEA]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.